Malang: Kelangkaan beras membuat distributor di Malang menyoroti kebijakan subsidi pemerintah. Mereka menilai subsidi beras saat ini belum tepat sasaran.
Muhammad Ilham Himawan, distributor beras dari Sumber Jaya Grosir Dau, Kabupaten Malang menilai subsidi seharusnya diberikan di tingkat dasar. “Kalau bisa ya di pupuknya jadi di tekan di gabahnya,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Menurutnya, jika harga gabah ditekan sejak awal maka harga beras di pasar lebih terkendali. Kondisi ini juga akan memudahkan selepan desa dalam menjaga harga.
Ia mencontohkan, isu beras SPHP yang beredar justru dijual lebih mahal dari aturan. “Harga eceran pemerintah Rp67.000 per 5 kg, di luar bisa Rp70.000 lebih per 5 kg,” katanya.
Ilham menyebut situasi itu ditakutkan dapat menjadi celah untuk meraup keuntungan sendiri. Padahal, tujuan subsidi seharusnya menekan harga agar konsumen tidak terbebani.
Menurutnya, banyaknya pemain beras membuat sistem subsidi rawan bocor. Karena itu, intervensi harga sebaiknya difokuskan pada produksi, bukan pada distribusi.
“Kalau dasarnya sudah harga murah, insyaAllah di pasaran atau selepan harga akan mengikuti,” ungkapnya.
Pewarta. Nyoto