Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dalam memperkuat literasi dan akses keuangan di desa. Hal ini dinilai penting untuk mencegah jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal yang marak terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menerima peserta Institutional Visit Program Pembekalan Calon Kepala OJK Angkatan 2 Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (25/9/2025).
“Menguatkan Desa Devisa sekaligus memperluas inklusi keuangan berarti memberi masyarakat akses pembiayaan yang aman," katanya.
Saat ini, Jawa Timur memiliki 293 Desa Devisa dengan komoditas unggulan seperti kopi, kakao, hasil laut, fashion, dan rempah-rempah. Menurut Khofifah, program ini tidak hanya mendorong ekspor berbasis potensi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Khofifah juga menyoroti peran Koperasi Merah Putih yang menyalurkan pangan, pupuk, LPG, dan gula langsung dari produsen ke masyarakat. “Koperasi Merah Putih bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga strategi pemutusan rantai distribusi yang panjang,” katanya.
Ia mendorong OJK untuk aktif mendampingi koperasi desa agar mendapat akses pembiayaan yang sehat dan regulasi yang tepat. Pendampingan tersebut dinilai krusial untuk memperkuat peran koperasi dalam menopang ekonomi lokal.
Gubernur Khofifah turut menekankan pentingnya edukasi literasi keuangan secara masif hingga ke sekolah dan pesantren. “Pinjol ilegal adalah PR besar kita. Maka literasi keuangan harus digencarkan sampai desa,” tegasnya.
Dengan sinergi antara program Desa Devisa, koperasi desa, dan literasi keuangan, Khofifah optimistis desa akan menjadi pilar kuat menuju Indonesia Emas 2045. “Kalau desa kuat, koperasi sehat, dan masyarakat terlindungi, maka ekonomi desa akan menjadi pondasi kokoh,” ujarnya.
Pewarta. Nyoto