Presiden Prabowo: Indonesia dan Uni Eropa Capai Terobosan Besar Sejarah dalam Perjanjian Dagang

Siaran Pers Nasional 

Perjanjian CEPA ini, menurut Presiden Prabowo akan membuka jalan menuju bentuk kerja sama perdagangan bebas atau free trade agreement.

Dipublikasikan pada Senin, 14 Juli 2025 00:24 WIB

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyambut baik capaian penting dalam hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya dalam penyelesaian perjanjian perdagangan yang telah lama dinegosiasikan. Hal ini disampaikan Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.

“Alhamdulillah tadi kita ada pertemuan dengan Uni Eropa, Komisi dan Dewan, President Commission, EU Commission, dan President European Council,” ujar Presiden Prabowo.

Kepala Negara mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan berupa penyelesaian comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. “Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan,” ucapnya.

Perjanjian CEPA ini, menurut Presiden Prabowo akan membuka jalan menuju bentuk kerja sama perdagangan bebas atau free trade agreement. dengan penghapusan hampir seluruh tarif antara kedua pihak. “Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita,” ungkap Presiden.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan mencapai kesepakatan CEPA merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam membuka peluang untuk memasuki pasar Uni Eropa. Di samping itu, Presiden juga menyoroti potensi ekonomi kawasan tersebut sebagai mitra dagang yang penting bagi Indonesia.

“Jadi ini saya kira terobosan baru. Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar. Jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” katanya.

Presiden pun berharap penandatanganan perjanjian CEPA dapat dilakukan segera. “Perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama,” tandasnya.

(BPMI Setpres)
Pewarta. Nyoto 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama